Minggu, 29 Mei 2016

Cerita Pendek (Cerpen) Tema Kehidupan Sosial

Bersyukur dapat merubah dunia

     Sebuah perkampungan dipinggir kota Jakarta tepatnya di cengkareng hidup seorang remaja putri yang dikenal bernama Sinar, ya siapa lagi yang tidak kenal dengan gadis penjual nasi uduk yang menjajakan dagangannya sehabis ia pulang sekolah, tepatnya di sore hari disekitar tempat tinggalnya, rutinitas kegiatan setiap harinya tak ia lewatkan untuk membantu ibunya berdagang, sebab ia tidak mau membuat ibunya lelah, maklum saja ia sudah ditinggalkan ayahandanya sejak ia berumur 5 tahun.
     Meskipun fajar belum bersinar dari ufuk timur dan suara adzan shubuh belum terdengar, nampaknya sinar telah bangun untuk membantu ibunya membereskan rumah seperti : mencuci piring, menyapu serta mengepel lantai. Setelah itu ia langsung bergegas untuk mandi dan menunaikan sholat subuh. Sebelum ia berangkat sekolah, tak lupa ia sarapan pagi hasil masakannya dengan menu yang seadanya, namun ia tetap bersyukur karena dengan begitu ia dapat mengurangi uang jajan dan tidak membuat ibunya terbebani.
     “ibu sinar mau berangkat sekolah” ucap sinar dengan ceria.
     “iyah nak, maaf ya ibu hanya ada uang Rp.5000,00- saja, ini hanya cukup untuk ongkos transportasi” ucap ibunya sinar dengan merautkan wajah.
     “iyah ibu, tidak apa-apa ini ini juga sudah cukup”  ucap sinar dengan senyuman.
     “terima kasih ya nak kamu sudah mengerti dengan keadaan ibu” ucap ibunya sinar.
     Setelah itu sinar langsung mencium tangan ibunya dan berpamitan untuk berangkat kesekolah.
Di jalan sinar ternyata tidak menumpangi angkot tetapi ia memilih berjalan kaki hingga kesekolahnya, padahal jarak kesekolahnya cukup jauh sekitar 5 km, ia merasa berjalan kaki itu lebih menyehatkan ketimbang harus menaiki angkot, lagipula ia berangkat lebih pagi sehingga ia tidak akan khawatir jika terlambat, dan juga dapat berhemat karena uang jajannya ia tabung.
     Setelah ia berjalan kaki, ia akhirnya sampai kesekolah tepat bel berbunyi, dengan semangat ia langsung duduk dikelas dan siap menerima materi pelajaran.
     “Ting..ting..ting..” bel istirahat pun berbunyi, disaat seluruh murid keluar kelas dan menuju ke kantin, namun tidak dengan sinar, ia lebih memilih untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, karena bagi ia jajan hanya akan menghabiskan uang dan membebani orang tua.
     Di perpustakaan sinar dengan serius membaca buku pelajaran seperti fisika,kimia,biologi,akuntansi,ekonomi,sastra bahasa inggris, sastra arab, sastra bahasa inggris, dan sastra perancis. makanya tidak heran jika ia termasuk murid pintar dikelasnya bahkan disekolahnya. Saat ia fokus membaca tiba-tiba andre si kacamata teman sekelasnya menyapa sinar.
     “sinaarrr...” sapa andre dengan tepukan ke punggung sinar.
     “ andre, kamu ini membuat aku kaget saja, ada apa andre tumben kamu deketin aku?” candaan sinar.
     “emmh aku hanya ingin nanya, kenapa engkau disaat istrahat selalu membaca buku dan tidak pergi ke kantin layaknya teman-teman kita?” tanya andre dengan heran.
     “buat apa jajan menghabiskan uang orang tua kita? Lebih baik uangnya ditabung, karena aku merasakan sendiri betapa sulitnya mencari uang” jawab sinar dengan lancar/
     “oh seperti itu, sekarang aku sudah mengerti apa alasanmu sinar” ucap andre.
     Setelah bersekolah selama sekitar ¾ siang hari, ia pun pulang ke rumah, sama seperti saat ia berangkat pulangnya pun berjalan kaki, makanya sinar selain dikenal pintar,ramah,baik,pandai bersyukur, ia juga jarang sakit karena kebiasaan sehatnya yaitu berjalan kaki, sesampainya dirumah ia langsung berganti pakaian dan bergegas untuk membantu ibunya berjualan.
     “assalamu’alaikum bu, sinar sudah pulang” ucap sinar sembari mencium tangan ibunya.
     “waalaikum salam nak, ehh anak ibu sudah pulang, bagaimana tadi sekolahnya nak?” tanya ibunya.
     “lancar dan baik-baik saja kok bu” ucap sinar dengan senyuman manisnya.
     “alhamdulillah syukur puji tuhan nak” tutur ibunya.

     Kegiatan itu begitu terus ia lakukan dan ia jadikan rutinitas aktifitasnya selama bertahun-tahun, berkat ketekunan dan kerja kerasnya, setelah ia lulus sekolah ia langsung masuk ke perguruan tinggi negeri dan juga ia dapat memberangkatkan ibunya berserta dirinya untuk pergi ke mekah menunaikan ibadah haji berkat tabungan yang ia dan ibunya miliki selama bertahun-tahun dan buahnya dapat ia rasakan sekarang ini yaitu dapat melihat keindahan dunia melalui perjalanan ke tanah suci. Demikianlah dengan bersyukur kita dapat merubah dunia, Sudah saatnya kita untuk bersyukur mulai hari ini karena nikmatnya dapat kita rasakan dikemudian hari.

28 komentar:

  1. minta izin copy yak kak... buat bahan ujian praktek bahasa indonesia....
    mohon bantuannya...
    terimakasih

    BalasHapus
  2. izin copy kak, terima kasih

    BalasHapus
  3. Anda merusak generasi bangsa ,apa yang anda lakukan itu salah besar

    BalasHapus
  4. Kak boleh tau nama yang ngarang cerpen ini??

    BalasHapus
  5. kak izin copy buat tugas terjemahkan cerpen ke sunda ya akak

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. izin copas ya untuk tugas kuliah comparative literature

    BalasHapus
  9. Bisa gasih ngasih vibe yang positif, kalau mau merusak bangsa jangan disini.

    BalasHapus
  10. Kak..apakah bersykur dpat mengubah dunia termasuk dalam sastra anak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentunya, karena dengan bersyukur menjadikan kita merasa cukup dan terus ingin menggapai keinginan kita dan tidak mudah menyerah dengan kondisi yang dialami,

      terima kasih sudah sudi mampir di blog ini

      Hapus
  11. Maaf ini nama pengarangnya siapa ya? 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sendiri, Andre Sulistiyo, terima kasih sudah berkunjung di blog saya

      Hapus